Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik (Ketua Masyarakat Pemerhati Jakarta Baru (Katar)
JAKARTA || Bedanews.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang akrab disapa Bapak Aing atau Kang Dedi Mulyadi (KDM), menjadi sorotan publik sejak hari pertama masa jabatannya. Berbagai kebijakan yang ia canangkan menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian menilai langkah-langkah KDM sebagai progresif, tegas dan pantas mendapat banyak pujian publik.
Namun, tidak sedikit pula yang menganggap kebijakan-kebijakannya kontroversial. Tak hanya itu, bahkan mungkin publik menilai kebijakan KDM itu berpotensi melampaui batas-batas kewenangan dalam sistem pemerintahan daerah yang bersifat otonom.
Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan mencakup penghapusan wisuda di jenjang TK hingga SMA, larangan study tour ke luar provinsi, serta pengiriman siswa bermasalah untuk menjalani pembinaan di barak militer. Selain itu, kebijakan kontroversial lainnya termasuk wacana menjadikan prosedur vasektomi sebagai syarat menerima bantuan sosial, serta penerapan jam malam bagi pelajar di Provinsi Jawa Barat.