KAB. BANDUNG || bedanews.com — Menanggapi pernyataan Komunitas Warga Pedagang (Kwarpa) Pasar Banjaran, salah seorang pedagang, Asep Anwar, pedagang perabot, Selasa 21 Maret 2023, kalau kesepakatan yang mengatasnamakan para pedagang untuk menolak revitalisasi Pasar Banjaran itu tidak benar. Karena tidak semua pedagang menyetujui hal tersebut.
Alasan Asep, sebagai anggota ia mengaku tidak pernah diajak atau dilibatkan untuk berkoordinasi atau merembugkan seuatu. Termasuk masalah penolakan revitalisasi pasar dengan melakukan audensi ke Komisi B DPRD Kabupaten Bandung. Ia berasumsi bahwa perilaku terlalu mengada-ada dan tidak jelas. Karena pihak Pemerintah Kabupaten Bandung sudah melakukan beberapa kali sosialisasi.
“Revitalisasi Pasar Banjaran itu sudah disepakat hampir 90 persen pedagang. Malah saya ada buktinya bahwa persetujuan itu ada,” katanya.
Dengan adanya revitalisasi pasar banjaran, ia mengemukakan, itu jelas tujuannya karena dengan pembangunan yang dilaksanakan itu, para pedagang akan merasa aman dan nyaman juga kebersihannya. Sehingga antara pedagang dan pembeli bisa leluasa saat melakukan transaksi.
Sementara PT Bangun Niaga Perkasa yang ditunjuk oleh Pemkab Bandung sebagai pelaksana dengan anggaran bersumber dari investasi murni itu, pastinya mempunyai pengalaman yang baik. Tentunya hal itu akan menghasilkan kualitas pembangunan yang bagus. Juga harga yang kios pun disesuaikan dengan kemampuan para pedagang.
Di kesempatan itu, perwakian dari PT Bangun Niaga Perkasa, H. Sahnan Pranata, turut melakukan klarifikasi, bahwa sosialisasi sudah dilakukan beberapa kali. Juga permintaan dukungan dari Kecamatan, Desa, RT/RW, juga para pedagang Pasar Banjaran pun dilakukannya.
Alhamdulillah hasil sosialiasi tersebut, ia mengungkapkan, sebanyak 812 pedagang dari 1.200 pedagang menyatakan setuju dan mendukung penuh dengan pelaksanaan revitalisasi Pasar Banjaran. Dan itu bisa dibuktikan dengan validasi data yang ada pada dirinya. Juga masalah kemenangan tender pun ada datanya.
“Rencananya sebulan setelah lebara, pembangunan pasar akan dimulai. Untuk para pedagang pun kami sudah menyiapkan penampungan sementara yang layak, agar aktivitas dan laju perekonomian para pedagang tidak terganggu. Dan itu gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun,” ujar Sahnan.
Jadi apa yang akan dilakukan PT Bangun Niaga Perkasa sudah jelas dasarnya, lanjut Sahnan, begitu pula dengan dukungan para pedagang supaya pembangunan itu bisa direalisasikan.***