Jakarta – bedanews.com – Persoalan yang terjadi di Rempang Galang Batam di provinsi Kepulauan Riau mengundang reaksi simpati berbagai banyak pihak. “Jelas kami mengutuk aksi kekerasan yang terjadi saat demo masyarakat Rempang Galang menuntut haknya, seharusnya itu tidak boleh terjadi lagi, karena sesungguhnya orang Melayu itu santun dan mempunyai karakter terbuka terhadap para pendatang, terhadap perubahan apalagi hal yang menyangkut pembangunan yang terkait dengan masyarakat melayu itu sendiri,” tegas Tengku Said Syafawi AlBaragbah melalui keterangannya, Jum’at (15/9).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kerusuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam. Warga yang menolak relokasi bentrok dengan aparat. Presiden Jokowi menyebut, kerusuhan terjadi karena komunikasi yang kurang baik dengan warga.
Relokasi tersebut dilakukan untuk pembangunan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.
Joko menyebut, sudah ada kesepakatan bahwa warga yang direlokasi akan mendapat lahan dan bangunan. “Ya itu komunikasi yang kurang baik, saya kira kalau warga diajak bicara, diberikan solusi,” kata Jokowi di Pasar Kranggot, Banten, dilansir detikFinance, Rabu (13/8/2023).
“Kami sepakat apa yang dikatakan Presiden soal komunikasi dan mengapresiasi beliau ketika memerintahkan Kapolri juga turun langsung, kita kan tahu pak Kapolda Kepri, Irjen Tabana Bangun pernah juga bertugas di Riau dan sekarang di Kepri, bahkan Kabid humas Polda Kepri, KBP Zahwani Pandra cukup membumi ketika menjadi Kapolres di Kep. Meranti, seharusnya dengan berbekal pengalaman itu bisa tidak memberikan penangganan yang terukur sehingga tidak chaos,” tegas Datuk Panglima Laskar Elang Pesisir ini.
“Kesabaran itu kan juga ada batasnya, penyelesaian yang menemukan jalan buntu sehingga jadi satu arah, sebagai kamtibmas, Polri harusnya coba membuka kebuntuan tersebut, dan jangan juga menyelesaikan persoalan ini cuma dialog sebatas elit politik dan elit tokoh Melayu tapi harus membumi, sampai ke akar masalahnya solidaritas Bangsa Melayu itu kuat dan tebal jadi jangan di cabar,” ujar sang Datuk Panglima kita ini. (Red).