JAKARTA || Bedanews.com – Kemacetan parah yang melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali menjadi sorotan tajam dan menambah daftar panjang persoalan yang membelit Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kemacetan tersebut. Ia mengaku resah dengan situasi yang terjadi, meskipun menegaskan bahwa kemacetan itu bukan sepenuhnya tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam keterangannya, Pramono menjelaskan bahwa, akar permasalahan terletak pada lonjakan aktivitas bongkar muat truk milik Pelindo. Kapasitas normal yang seharusnya hanya sekitar 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 hingga 7.000 truk. Kondisi ini menyebabkan kemacetan parah selama tiga hari berturut-turut. Gubernur menilai situasi tersebut mencerminkan ketidakprofesionalan pengelola pelabuhan.