Bandung BEDAnews.com
Kabupaten Bandung Barat saat ini telah kehilangan lahan pertanian produktifnya hinngga 400 ha lebih lahan yang semula merupakan lahan pertanian produktif berupa sawah yang bisa panen hingga tiga kali setahun itu kini berubah hanya menjadi lahan tadah hujan.
Hal ini diungkapkan Anggota Pansus VII DPRD Prov Jabar. Hasbullah Rahmad, S.Pd. MHum kepada BEDAnews.com di ruang kerja Komisi IV DPRD Jabar.Jum’at (8/2).
“Salah satunya akibat air irigasi dari Kabupaten Bandung, tidak sampai ke KBB karena mengalami ketersendatan atau hambatan, di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung, akibatnya 400 ha sawah produktif berubah menjadi sawah tadah hujan karena sumber air yang berasal dari Kabupaten Bandung tidak sampai ke KBB," Ujar Hasbullah.
Hal ini diungkapkan Bappeda Pemkab Bandung Barat saat menerima Kunjungan kerja Pansus VII DPRD Jabar, terkait dengan penyusunan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat.
Lebih jauh dikatakan politisi PAN Jabar ini. Karena itu, hal ini menjadi tanggung Jawab provinsi Agar terjadi keselarasan antar kabupaten kota. Agar produktivitas pertaniannya tidak berkurang.
“Jabar menetapkan kawasan produktif pertanian 17-18 ribu ha, tapi eksisting-nya di Bandung Barat hanya 10 ribu hektar. masih kurang 7000 ha, belum lagi bila ditambahkan dengan kondisi di KBB”
Sehingga menjadi tugas provensi. Agar terjadi keselarasan antar kabupaten kota. Agar produktivitas pertaniannya tidak berkurang.
“Salah satu bentuk dari tugas dari Provinsi itu adalah melakukan rehab tuntas saluran irigasi di kawasan Soreang. Agar air irigasi dari Kabupaten Bandung masuk ke KBB,"Ujarnya.@hermantz