Lalu, TEMPO juga memuat bantahan yang disampaikan oleh Jokowi pada 31 Desember 2024 di Solo, Jawa Tengah, ketika dipertanyakan umat pers-jurnalis tentang tanggapan dirinya yang diberitakan selaku presiden terkorup. Jokowi membantah dengan mempertanyakan, “jika dirinya disebut terkorup, apa yang dikorupsi oleh dia. Jokowi meminta penilaian tersebut dibuktikan. Jokowi meminta agar soal penilaian terkorup itu ditanyakan kepada yang membuat pengumuman.”
Menurut publik, hal jawaban ini menandakan Jokowi, benar pelaku korupsi, sesuai seperti isi berita (OCCRP), karena selama ini (bad attitude), Jokowi terbukti selaku pemimpin yang suka berbicara terbalik, alias pembohong besar, karena fakta berdasarkan data empirik menunjukan andai dia bilang A maka kenyataannya B. Contoh, sudah ada pemesan mobil ESEMKA puluhan ribu ternyata zonk, ekonomi Indonesia akan meroket, masyarakat miskin akan 0 % pada tahun 2024, IKN akan diresmikan tahap pertama pada tahun 2024 termasuk kepindahan ASN yang ada di Jakarta ke IKN pada September 2024 plus catatan publik lebih 100 X Jokowi melakukan kebohongan publik, termasuk mengaku lulusan S 1 dari fakultas Kehutanan UGM. Namun semuanya BOHONG BESAR dan saat ini, selepas lengser masih juga bicara terbalik, Jokowi menyatakan dirinya tidak pernah menginginkan presiden 3 periode, *_MAKA LAGI- LAGI JOKOWI DUSTA BESAR KARENA BANYAK BUKTI DARI PERILAKU PEMBIARAN DIRINYA TERHADAP WACANA 3 PERIODE_* dari para pembantunya dan termasuk, LBP (110 juta big data) bahkan telah menimbulkan kegaduhan (kematian, penganiayaan dan juga laporan/LBP diadukan oleh publik ke Mabes Polri, juga Airlangga, Bahlil, Zulhas dan terakhir adanya penolakan Jokowi 3 periode yang disampaikan secara implisit oleh Ketum PDIP Megawati yang terekam melalui video serta beredar luas.