Di kawasan tersebut, terang Ema, terdapat dua bangunan dengan fasilitas yang cukup memadai yang akan dijadikan tempat isoman dan mampu menampung 7 orang.
“Di satu rumah itu bisa 4 orang, di rumah ini 3 orang. Jadi kalau untuk 7 orang bisa. Saya punya keyakinan kalau perlu ditambah,” tuturnya.
Namun untuk saat ini, kata Ema, salah satu kendala yang dihadapi yakni menguatkan mental masyarakat. Pasalnya ia khawatir masyarakat yang melakukan isoman di sana merasa takut karena lokasinya yang berada di belakang.
“Tapi persoalannya bagaimana harus menguatkan mental masyarakatnya karena kalau sendiri takut, tempatnya di belakang. Jadi kalau ada 2-3 orang aman dan itu pernah dilakukan di ruang yang sebelah,” ucapnya. (Cut Salsa)