Menurut Haedar Nashir, pertanyaan tersebut penting untuk menjadi bahan renungan seluruh muktamirin (peserta muktamar) agar bisa mengetahui kondisi yang dimiliki di tingkat basis akar rumput.
Kedua Muktamar yang lalu, Muhammadiyah punya program bagus yaitu dakwah komunitas sebagai mata rantai dakwah kultural bahkan lebih ke belakang lagi satu mata rantai dari gerakan jamaah dan dakwah jamaah tahun 1968.
“Pertanyaan kita apakah dakwah komunitas kita yang telah jadi keputusan muktamar itu betul betul jadi program terlaksana di tempat kita masing-masing. Bahkan syukur kalau ada model dari kawasan ranting, cabang dan daerah serta kawasan yang memiliki best practice dari program gerakan jamaah dan dakwah jamaah,” kata figure yang masuk Muhammadiyah sejak tahun 1983 itu.