Bandung, Bedanews.com
Moderasi beragama menjadi topik yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam dalam konteks keindonesian. Konsep moderasi beragama sering kali didefinisikan secara sempit dan tidak memperhatikan aspek ilmu pengetahuan dan keyakinan teologis, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik.
Demikian disampaikan Prof.Dr.Yusuf Wibisono, M.Ag ketika pidato Ilmiah pengukuhanya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Perbandingan Agama oleh oleh Prof.Dr.Rosihon Anwar,M.Ag didampingi Ketua dan Sekretaris Senat Universitas, Prof. Dr.Mahmud, M.Si., Prof. Dr. Asep Muhyiddin, M.Ag., bersama 19 Guru Besar lainnya dalam Sidang Senat Terbuka bertajuk “Membumikan Kepakaran, Menguatkan Kebermanfaatan, Mengunggulkan Kontribusi Nyata bagi Peradaban.”Pengukuhan yang berlangsung di Gedung Anwar Musaddad dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu, (23/4/2025).