Surat Al-Alaq, ayat 1-5, berisi wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan…”. Ayat ini menekankan pentingnya membaca, memahami, dan memanfaatkan ilmu yang diajarkan Allah. Tugas pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad adalah membaca sebuah tindakan yang tidak hanya melibatkan lisan tetapi juga hati dan akal, yang menjadi dasar bagi para birokrat dalam menerapkan kebijakan yang bijak dan berbasis pada pengetahuan yang mendalam. Puasa seringkali dipahami sebagai sekadar menahan lapar dan haus. Namun, pemahaman yang lebih mendalam menunjukkan bahwa puasa adalah kesempatan untuk membersihkan jiwa dan memperbaiki diri dalam segala aspek kehidupan. Bagi para birokrat, ini adalah pembelajaran untuk tidak hanya melihat tanggung jawab mereka sebagai tugas administratif semata, tetapi sebagai amanah untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.