KAB. BANDUNG || bedanews.com — Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin, melalui telepon selular, Jum’at 2 Mei 2025, mengatakan, merasa optimis pelayanan pendidikan bisa meningkat dan berkualitas di dalam penyelenggaraannya.
Untuk realisasinya, tambah Kadisdik Enjang, tentu lebih mengutamakan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Sebab secara teori, pendidikan adalah alat transformasi sosial dan investasi manusia yang krusial untuk membangun bangsa yang unggul dan berdaya saing.
“Dari sinilah kita bisa mengetahui bahwa ilmu pengetahuan atau pendidikan bisa menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan global, revolusi industri, dan perubahan zaman,” ucapnya.
Enjang menjabarkan, bahwa pendidikan merupakan pondasi sebagai instrumen untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul, juga siap dalam menghadapi era globalisasi atau era digitalisasi ini. Tentunya hal ini menjadi tanggungjawab semua pihak, tidak hanya pemerintah saja melainkan masyarakat pun mempunyai peran penting.
“Intinya disini, perlu diketahui kalau pendidikan bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi membentuk kepribadian berakhlak mulia. Partisipasi keluarga, guru, dan masyarakat harus memastikan setiap anak bangsa memperoleh ilmu sebagai pegangan hidup kita semua,” ujar Enjang.
SDM yang unggul itu bukan hanya cerdas akademik, tapi juga kreatif, inovatif, problem-solver. Serta mqmpu mengembangkan inovasi teknologi, dan meningkatkan produktivitas. Baik itu melalui pendidikan vokasi, kewirausahaan, dan teknologi yang pastinya perlu didorong melalui partisipasi lintas sektor.
Tema Hardiknas menekankan “Partisipasi Semesta”: pendidikan bukan hanya tugas sekolah atau pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Orang tua, tokoh agama, dunia usaha, organisasi sosial, semua memiliki peran. Dengan keterlibatan bersama, lahirlah ekosistem pendidikan inklusif yang menjangkau semua, termasuk mereka yang terpinggirkan atau berkebutuhan khusus.
“Dalam konteks pendidikan, ini berarti bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki peran dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Jadi kita bersama-sama membangun pelayanan pendidikan yang BEDAS Berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik lagi,” pungkas Kadisdik Enjang.***