JAKARTA || Bedanews.com – Di tengah derasnya arus digitalisasi, Indonesia menghadapi paradoks besar. Yakni, menjadi bangsa yang terkoneksi, tetapi kehilangan kendali atas ruang komunikasinya sendiri. Seperti kapal besar yang mesinnya dikendalikan pihak asing, mayoritas interaksi digital masyarakat kini bergantung pada platform global – dari media sosial hingga kecerdasan buatan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Paguyuban Alumni Ilmu Komunikasi UGM (Publikom Gama) menyerukan perlunya ”kedaulatan komunikasi” sebagai tameng utama Indonesia di era Prabowo-Gibran.
Rekomendasi strategis ini
disampaikan langsung ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi),
diterima oleh Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria di kantornya di Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).