KOTA BANDUNG,- Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menyampaikan Hari Sumpah Pemuda (HSP) 28 Oktober 1928 merupakan momentum generasi muda unjuk diri sebagai garda terdepan perubahan.
Perhelatan Sumpah Pemuda yang menggaung ke seluruh Nusantara merupakan gerakan nyata membuka harapan-harapan baru Indonesia.
“Momen Sumpah Pemuda ini menyeru kepada setiap insan bangsa tentang pentingnya memiliki identitas kebangsaan, teritorial yang berdaulat di atas tanah air sendiri dan mengusung bahasa persatuan seluruhnya dikemas dalam semangat ke-Indonesia-an,” kata Ono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/10).
Ono mengatakan di masa yang rentan, Indonesia hidup dalam incaran dunia untuk dijadikan bagian dari hegemoni imprerealisme.
Menurutnya, mereka yang berebut kekuasaan karena alasan perluasan (baca: ekspansi) atas nama ideologi dunia secara sepihak, seolah setiap negara harus menjadi bagian dari apa yang orang sedang gandrungi mengenai ideologi saat itu.
“Indonesia nyaris masuk dalam cengkraman paham-paham luar yang belum tentu cocok dengan keadaan dan kultur kehidupan bangsa Indonesia. Rentetan nama negara yang melakukan ekspansi yang ujung-ujungnya adalah melakukan pendudukan wilayah dan kekuasaan, mulai dari Inggris, Portugis, Perancis, Belanda, Jepang, Turki bahkan Amenika Serikat sekalipun yang masuk berboncengan dengan sekutu-sekutunya, memiliki minat yang kuat untuk menguasai Indonesia,” paparnya.
Ono menegaskan, Sumpah Pemuda memang mendobrak, sehingga muncul kesadaran disana-sini mengenai arti pentingnya kemerdekaan.
Namun, kata dia, penjajahan tetaplah penjajahan. segala cara dibuat demi eksistensi kebangsaannya serta target pencapaian kekuasan atas nama ideologi dan perubahan sistem ilmu pengetahuan dunia.
“Beruntung, semangat Sumpah Pemuda masih tetap tangguh menghadapi fenomena perubahan dunia saat ini. Perubahan dunia yang juga melanda Indonesia yang didalamnya sangat kuat tarikan kepentingan impercalisme. Sekian lama bertahan menopang Negara, semangat bersatu, berdaulat adil dan makmur terus mewarnai setiap gerak langkah anak bangsa menghadapi perubahan-perubahan itu,” ungkapnya.
Ono mengatakan, peringatan hari Sumpah Pemuda tiba pada tahun 2022 ini mengangkat kembali semangat berkebangsaan. keberdaulatan dan mengusung simbol-simbol persatuan di ranah publik sangat relevan dengan kehidupan pemuda saat ini.
Hanya saja, imbuh Ono, perlu kita ingat pula bahwa dentuman pengetahuan dan ledakan kebudayaan yang banyak menimbulkan gegar kebangsaan dimana-mana, setidaknya telah memengaruhi keutuhan semangat Sumpah Pemuda.
“Meski ada dorongan membangkitkan harapan baru Pemuda Indonesia dewasa ini lewat jalan penegasan kembali semangat yang dulu dianut serta sungguh-sungguh menyala dalam jiwa para pendahulu,” ujarnya.
Ono mengatakan, pemuda setia menjadi benteng bangsa, kekuatan yang nyata menghalangi setiap bentuk pengrusakan di atas bumi pertiwi Indonesia.
“Gagas dan tumbuhkan ulang amanat-amanat pendiri bangsa agar Indonesia berkesinambungan dalam kemakmurannya serta memuliki pengetahuan pasti mengenai apa tugas sesungguhnya yang diamanatkan pendahulu kepada generasi-generasi pelanjut,” kata dia.
Lebih lanjut, kata Ono, tinjauan kritis terhadap kondisi dunia dilayangkan berbagai pihak menyangkut perbaikan masa depan kehidupan, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Demikian pula Indonesia, kata Ono, harapan besar saat tiba masa Indonesia Emas 2045, perubahan berjalan kepada perbaikan segala sektor kehidupan.
“Kerangka dasar pijakan kehidupan bangsa yang baik diciptakan melalui upaya-upaya pengembangan potensi kehidupan meliputi bidang-bidang strategis, yakni, ideologi. politik ekonomi. sosial, budaya, pertahanan. dan keamanan,” tutur Ono.
Ono bertutur, perhatian kepada pemuda dan regenerasi harapan bangsa secara keseluruhan, pada titik itulah upaya besar pemajuan bangsa dilekatkan.
Para pemuda, imbuh Ono, yang akan memegang peran kehidupan 100 tahun Indonesia Merdeka.
“Pemuda, generasi yang wajib terjaga sejak dini menyangkut pokok-pokok urusan kebutuhan dasarnya meliputi kesehatan fisik dan mentalnya, lingkungan penunjang, kesinambungan kehidupannya bersama alam, kedamaiaan pada proses berkreasi hingga kematangan pegangan intelektualitasnya,” ujarnya.
Secara historis, imbuh Ono, Indonesia memiliki ketersambungan semangat berkebangsaan yang luhur dan terwariskan turun temurun lintas jenjang generasi.
Ia mengatakan, periodisasi pergulatan peristiwa Sumpah Pemuda masih relevan menjadi obor kebangkitan bangsa hingga saat ini.
“Menata kehidupan. menjujunjung semangat bersama mewujudkan pundi-pundi kekuatan dan kemakmuran berdasarkan peran setiap generasi bangsa, peringatan Sumpah Pemuda pada tahun 2022 ini ada baiknya komitmen-komitmen bangsa terus diperkokoh dengan cara mempertegas bagaimana peran fungsi pemuda setiap generasi meliputi upaya refleksi peristiwa, melanjutkan semangat dan pembaharuan perjuangan Sumpah Pemuda,” bebernya.
Lebih lanjut ia mengatakan, secara praktek, berbagai pihak dapat berkolaborasi dalam bentuk kreativitas yang dibuat sesuai tingkat kemampuan dan pembidangan masing-masing.
Seperti peningkatan kesadaran berpolitik bersih, menciptakan kondusifitas teritorial dari segala bentuk ancaman, tantangan dan rintangan yang dapat membahayakan kehidupan bangsa, memerhatikan kebutuhan konsumsi dan asupan yang mendasari pertumbuhan fisik serta mental generasi. ketersediaan kebutuhan pangan yang memadai dalam jangka panjang serta kesinambungan harmoni bersama alam dan lingkungan.
“Berbicara jauh ke depan. membangun Indonesia baru melalui kiprah-kiprah nyata pemuda, akan tercipta perwujudannya secara cepat. Ditangan pemuda. kekokohan kebhinekaan mutlak menjadi landasan pijak perjuangan republik sesuai dengan historikal kepemudaan mempersatukan Indonesia dan juga sejalan dengan tema utama peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022, Bersama Bangun Bangsa,” tandas anggota Komisi IV DPR RI ini. (*)