Bandung, bedanews.com
Tepat tanggal 3 Januari 2023, Kementrian Agama Republik Indonesia selalu memperingati Hari Amal Bakti (HAB). Dilansir dari Website Kemenag RI, setiap tanggal 3 Januari ditetapkan sebagai hari ulang tahun Kemenag RI.
Penetapan tersebut didasari oleh Penetapan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 1956 tanggal 1 Maret 1956. Dalam penetapan tersebut, ditetapkan bahwa tanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1364 H) sebagai tanggal berdirinya Departemen Agama.
Hari Amal Bakti bertujuan supaya seluruh jajaran Kemenag untuk meneruskan amal bakti dalam melayani dan membimbing kehidupan beragama di Indonesia dan untuk menguatkan dasar dan ideologi Negara, yaitu Pancasila.
Untuk lebih dalam lagi membahas tentang makna di balik peringan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag. Bedanews.com telah melakukan wawancara dengan seorang Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung yakni Prof.Dr.H.Ahmad Rusdiana,MM.
Berikut cuplikan wawancaranya:
- Bagaimana Tanggapan Profesor tentang HAB dalam dalam Kontek Etos Kerja?
Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama RI tahun 2023 mengusung tema “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat”. Tema ini sejalan dengan potret kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia sangat dinamis sebagai salah satu potensi besar dalam keberagaman. Diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai-nilai kerukunan untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang lebih toleran dan damai. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, penuh toleransi, dan sikap saling menghormati antar penduduknya. Kesadaran toleransi antar unsur yang berbeda dalam masyarakat tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika. Toleransi menjadi salah satu nilai karakter berdasarkan budaya bangsa.
Toleransi adalah kekuatan pemersatu yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, kekuatan spiritualitas yang tidak bisa diabaikan dalam perbedaan melihat perbedaan sebagai keberagaman yang menyatukan.
Toleransi dalam konteks sosial budaya dan agama berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda.
Toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap.
- Makna Apa yang bisa digali dari HAB, Terkait Edukasi?
Tujuan pendidikan karakter di Indonesia membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi. Toleransi yang dimaksud menghasilkan sebuah kerukunan. Apabila toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain. Dengan pendidikan toleransi setiap peserta didik selalu dikembangkan sikap tenggang rasa dengan teman, guru, dan orang lain. Selain itu, ditanamkan juga sikap saling pengertian dan tidak saling mencurigai, empati, kerjasama, dan respek terhadap orang lain, adanya saling pengertian dan saling menerima satu sama lain.
- Apa Harapan dengan memperingati HAB, Kedepannya?
Inti kerukunan beragama adanya perdamaian. Perdamaian tidak akan dapat dicapai secara instan, tapi diperlukan proses yang berkelanjutan baik dalam proses pendidikan dilingkungan sekolah maupun masyarakat agar semakin tumbuh dan berkembangannya keharmonisan dan keselarasan hidup. Salahsatu instrumen utama dalam memperkuat perdamaian adalah pendidikan. Sebaliknya, jika tidak ada perdamaian maka kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dan politik juga tidak mungkin tercapai. Ini berarti sikap toleransi, keharmonisan dan kerjasama sosial antar masyarakat merupakan dasar bahkan landasan utama dari perdamaian.
Melalui momentum Hari Amal Bhakti ke 77 Kemeng RI Tahun 2023.Mari kita jaga persatuan perdamaian. Jangan mau dipecah belah dan diadu domba oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan hilangnya kedamaian dari bumi pertiwi. Pendidikan mengajarkan kepada generasi masa sekarang dan masa depan untuk lebih memahami arti toleransi demi terciptanya perdamaian. Perdamaian akan menciptakan kehidupan yang sehat, nyaman dan harmonis dalam setiap interaksi antar sesama.
Perkuat Pendidikan Karater; Pendidikan yang mengajarkan kepada generasi masa sekarang dan masa depan untuk lebih memahami arti toleransi demi terciptanya perdamaian. Perdamaian akan menciptakan kehidupan yang sehat, nyaman dan harmonis dalam setiap interaksi antar sesama.
Dengan itu semua “Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat” segera terwujud.
Dirgahyu Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama RI tahun 2023.***