BANDUNG,- PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” menggelar coffee morning bersama media, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Bandung di Grand Sunshine Soreang Jawa Barat, Rabu (23/12).
Kegiatan ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid 19.
Rahmat Sudarmaji, Ketua PWI menyampaikan terima kasih atas kesempatan coffee morning hari ini karena sudah memfasilitasi PWI untuk lebih mendalami tentang siapa dan apa “Si GeoDipa” ini.
“Acara pada hari ini tetap patuh pada protocol covid 19. PWI siap untuk menjadi mitra strategis GeoDipa untuk melakukan sosialisasi, dan karni berharap GeoDipa lebih gencar untuk melakukan sosialisasi mengenai mekanisme penanganan keluhan untuk proyek,” kata Rahmat.
Rezytia Prasaja, Ketua IJTI menyampaikan bahwa IJTI juga siap untuk menjadi mitra sosialisasi GeoDipa sebagai bagian dari edukasi sepert: tahun tahun sebelumnya.
Hal tersebut diamini oleh Hefi Hendri, HSE dan Safeguard Proyek Dieng 2 dan Patuha 2, Ngopi bareng seperti ini merupakan sarana berkomunikasi dengan teman teman media, update-update mengenai kegiatan GeoDipa, baik yang eksisting ataupun proyek.
“Ini merupakan bentuk komitmen GeoDipa dalam keterbukaan informasi publik. Teman teman berhak untuk mendapat informasi mengenai GeoDipa agar ke depannya bisa menjunjung tinggi keterbukaan dan kepercayaan antara kedua belah pihak,” kata Hefi.
PT Geo Dipa Energi (Persero) sebagai BUMN Panas bumi, memiliki peran dalam mewujudkan program Pemerintah untuk melaksanakan Program Strategis Nasional (PSN) yaitu Pembangunan Proyek PLTP Dieng dan Patuha Unit 2 dengan kapasitas masing masing 1x 55 MW yang akan selesai pembangunannya pada tahun 2024.
Proyek ini merupakan bagian dari program Infrastruktur Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan Energi Terbarukan sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2010, yang terakhir diubah dengan Peraturan Menteri ESDM No. 40 Tahun 2014 dikenal sebagai program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Llistrik 10.000 MW Tahap Kedua/Fastrack 2 yang terintegrasi ke dalam Proyek Ketenagalistrikan 35.000 MW yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. (*)