Bandung, BEDAnews – Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) menahan dua tersangka kasus korupsi BPR Karya Remaja Indramayu.Dari hasil penyelidikan Kejari Jabar ditemukan kerugian negara sebesar Rp 34 M.
Terhadap kedua tersangka dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Klas I Kebonwaru Bandung, pada Senin 5/12/2022.
Kedua tersangka inisial S sebagai Direktur Utama BPR Karya Remaja Indramayu, satu lagi inisial DH., Debitur BPR Karya Remaja Indramayu, dituduh melakukan penyimpangan pemberian kredit di Perumda BPR Karya Remaja Indramayu pada tahun 2020 – 2021.
Mereka ditahan di Rumah Tahanan Negara Klas I Kebonwaru Bandung, selama 20 hari terhitung sejak tanggal 05 Desember 2022 s.d 24 Desember 2022.
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawab Barat, Riyono, SH.M.Hum. dalam press Release nya mengatakan bahwa yang menjadi alasan penahanan dua tersangka tersebut, karena tersangka S selaku Direktur Utama BPR Karya Remaja Indramayu melakukan perbuatan secara melawan hukum memerintahkan pencairan dana untuk kredit yang diajukan tersangka DH selaku Debitur.
Meskipun para tersangka tersebut proses pencairan kreditnya tidak sesuai dengan prosedur perkreditan serta ada beberapa pengajuan kredit yang diberikan tanpa melalui tahapan-tahapan dan ketentuan perkreditan.
Akibat perbuatan para tersangka mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar kurang lebih Rp.34 Milyar. Kerugian negara diperoleh karena BPR Karya Remaja Indramayu merupakan Perusahaan Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu.
Para tersangka tersebut, di jerat telah melanggar Pasal 2, Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.