Meskipun berlangsung dinamis dan penuh diskusi, para penguji mengakui keberanian Djuyamto dalam mengajukan ide-ide out-of-the-box yang dapat membuka jalan bagi pembaruan dalam sistem peradilan.
“Saya do’akan, nanti ada nama Djuyamto dalam daftar hakim agung kita,” ujar Prof Pujiyono dengan harapan, yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta sidang.
*Perjuangan Panjang di Tengah Kesibukan*
Meskipun menyandang jabatan sebagai hakim di PN Jaksel dan juga bertugas di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Djuyamto berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya setelah empat tahun berjuang.
Keberhasilan ini menegaskan komitmennya terhadap dunia hukum, di tengah kesibukannya sebagai praktisi hukum di dua pengadilan besar di Indonesia.
Djuyamto, yang lahir di Sukoharjo pada 18 Desember 1967, kini resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum, sekaligus menambah deretan prestasi di bidang hukum yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap reformasi sistem peradilan di Indonesia. (Red).