PURWAKARTA, BEDAnews – Aturan di Indonesia kerap kali terdengar dilanggar para oknum, bukti penegakan dan pengawasan kurang maksimal, dugaan kuat mereka para oknum dari berbagai kalangan dan parahnya seringkali terdengar Aparat Hukum terdapat oknum yang bisa jadi masih ada yang senang-senang meraih keuntungan liar di luar tugas atau mendapat tidak dengan keikhlasan pemberi yang mungkin saja karena terpaksa demi keringanan atau lepas dari jerat hukum yang tidak selalu rapih untuk lepas dari resiko. Hal tersebut disampaikan salah seorang pengamat di Purwakarta yang tidak mau dipublikasi saat ini identitasnya kepada media di area Situ Buleud, Purwakarta, Minggu (24/9/2023).
Menurutnya, kita semua tidak akan abadi dalam suasana dunia, tinggal bagaimana pilihan masing-masing, resiko masing-masing. Tapi harus dicatat dan diingat, jika kita tidak bertanggungjawab menyangkut tugas yang berdampak pada kepentingan umum, itu modal kedepan yang sangat beresiko berat bagi pelaku dan orang sekitarnya bahkan berdampak pada kepentingan publik luas suatu masa nanti, silahkan pikirkan bagaimana pertanggungjawabannya, kita dengan kekurangan karena kita dalam keterbatasan, dan semua kesempatan serta kelebihan saat ini titipan dari yang maha pencipta segalanya yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Selain pelanggaran di negara kita, ada juga pelanggaran dari mulai lingkungan Desa hingga dunia Internasional seperti Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang akhir-akhir ini semakin dipertanyakan kiprah petugas terkait dengan masih kedapatan dugaan kuat keberangkatan warga negara Indonesia yang akan bekerja secara ilegal yang dimanfaatkan para oknum mafia seolah kebiasaan, yang entah sampai kapan itu terjadi, membuat negara kita mendapat penilaian kurang positif.
Salah satu contoh, di media sudah jelas tersiar hari ini Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indoneaia ( Kemnaker RI ) berhasil mengamankan 32 Orang yang diduga Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) diduga korban pengiriman secara Ilegal tujuan Arab Saudi.
Pengamanan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan bersama Polda Jabar, Angkasa Pura II Kartajati, dan BIN di Bandar Udara Internasional Kertajati, Minggu (24/9/2023).
Diketahui ada 32 Orang Wanita masing-masing berasal dari berbagai daerah mulai Banten, NTB, Jawa Timur dan Jawa Barat, berdasarkan informasi awal mereka akan di berangkatkan ke Riyadh Arab Saudi.
Mereka direncanakan akan Transit di beberapa wilayah sebelum tiba di negara tujuan akhir, Tujuan mereka akan ke Riyadh Arab Saudi, hari ini minggu 24 september 2024, akan transit di Malaysia, lalu ke Kolombo dan tujuan akhir Riyadh Arab Saudi.
“Itu bukti kita kekurangan petugas profesional yang jujur dan bisa diharapkan saat ini. Ya tidak heran kalau sejak mulai awal sekolah di kita itu masih sering terdengar warga yang mengeluhkan untuk sekolah anak saja belum tentu selalu mudah dengan berbagai alasan, parahnya masih ada oknum dari kalangan pendidik yang mendapat penilaian kurang baik dari mereka yang tidak mampu, banyak oknum bicara manis tapi diketahui diantaranya pilih kasih, entah itu itu terlihat dari ucapan, perilaku, raut wajah atau kerlingan mata dan cara lainnya yang tidak disukai kebanyakan diantara kita, itu nyata ada dari sekian banyak pendidik yang tulus ikhlas dengan profesi atau tugasnya sebagai pendidik generasi kita,” ungkapnya antara prihatin dan harapan perbaikan.**
Laela