• Home
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
Senin, Agustus 15, 2022
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Beri Makanan Sehat Dan Bergizi Pada Ibu Hamil Dan Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Beri Makanan Sehat Dan Bergizi Pada Ibu Hamil Dan Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Putri Laela by Putri Laela
31 Agustus 2021
in News
0
0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG, BEDAnews.com – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam menurunkan angka stunting. Mulai dari pencegahan, penanganan, hingga pembentukan Satgas ODF (Open Defecation Free).

Sebab, menurut Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Nila Avianti, ada tiga poin utama yang mempengaruhi terjadinya stunting yakni pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang kurang sehat.

Maka untuk mencegah terjadinya stunting baru diperlukan pencegahan mulai dari hulu. Yaitu pemberian tablet penambah darah minimal satu bulan sekali bagi remaja putri dan ibu hamil.

Kemudian yang paling penting yakni pemberian makanan sehat dan bergizi di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), yaitu mulai dari usia kandungan 0 (nol) bulan hingga anak usia 2 tahun.

BeritaTerkait

Aparat Gabungan Saat Memotong Dan Mengevakuasi Batang Pohon Tumbang

Hujan lebat sebabkan pohon tumbang, inilah penjelasan polisi

14 Agustus 2022
Puluhan Miras Dirazia Polisi

Patroli Gabungan Sita Puluhan Miras Oplosan

14 Agustus 2022

Karena stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kurangnya asupan protein dan sumber energi pada anak dalam waktu yang cukup lama. Sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh.

“Makanya stunting ini tidak langsung pada saat anak lahir, tapi dari mulai ibunya hamil sampai anak 2 tahun. Kalau sudah lewat 2 tahun ini sulit diintervensinya,” tuturnya.

“Jadi kalau tidak ingin anak stunting, mulai remaja diberikan asupan gizi seimbang, minum tablet penambah darah. Ketika hamil diberikan asupan gizi yang baik sampai anaknya kemudian lahir sampai 2 tahun,” imbuhnya.

Dinkes Kota Bandung mencatat, angka stunting kini mencapai 8,93 persen atau sebanyak 9.567 balita mengalami stunting.

Untuk itu, kata dia, Dinkes terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menangani permasalahan stunting di Kota Bandung.

Mulai dari pemberian makanan tambahan bagi bayi dan ibu hamil, melakukan pemantauan perkembangan pertumbuhan balita secara rutin bersama kader PKK.

Kemudian rutin melakukan bulan penimbangan balita bersama Posyandu untuk memantau tumbuh kembang balita, hingga melakukan edukasi tentang pemberian makanan bagi bayi dan anak.

“Karena stunting menjadi tanggung jawab bersama, menyelamatkan satu generasi berarti menyelamatkan anak bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pokja 4 TP-PKK Kota Bandung, Eulis Sumiyati mengungkapkan, dalam rangka menurunkan angka stunting pihaknya telah menggagas program unggulan yaitu gerakan Bandung Tanginas atau Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat.

“Dalam arti sesungguhnya, Tanginas itu bergerak cepat. Kita berharap betul penanganan stunting bergerak cepat, bagaimana setiap OPD maupun organisasi kemasyarakatanan bisa mendukung menurunkan angka stunting,” tuturnya.

Melalui Bandung Tanginas, pihaknya memberi pangan aman dan sehat bagi ibu hamil, ibu menyusui 0-6 bulan, dan anak dibawah usia 2 tahun.

Dengan cara memberikan makanan sehat dan bergizi di 1000 HPK diharapkan angka stunting tidak terus bertambah. Sebab ia paham betul bahwa stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis.

“Mungkin kuncinya itu di pangan aman dan sehat. Pangan aman sehat itu bisa diperoleh bukan karena makanan mahal. Tetapi dengan makanan yang murah sebetulnya bisa menyediakan makanan sehat bagi anak-anak terutama di 1000 HPK,” ujarnya.

Bahkan, pihaknya mendorong setiap rumah untuk memiliki Buruan Sae yaitu memanfaatkan lahan rumah untuk menanam sayuran dan budidaya ikan.

“Dan September-Oktober kita akan gelar pelatihan bagi kader posyandu. Ada 400 orang yang akan kita latih. Karena kader posyandu juga menjadi garda terdepan yang akan menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tuturnya. (Putri)

Previous Post

Cegah Kesalahan Dalam Perencanaan Dan Pengelolaan Keuangan Pemkot Bandung Pastikan Ikuti Aturan Dan Arahan Pemerintah Pusat Dan KPK

Next Post

PMI Terus Berupaya Sediakan Stock Darah Dan Plasma Kovalen Agar Tetap Mencukupi Di Masa Pandemi Covid-19

Related Posts

Aparat Gabungan Saat Memotong Dan Mengevakuasi Batang Pohon Tumbang
News

Hujan lebat sebabkan pohon tumbang, inilah penjelasan polisi

14 Agustus 2022
Puluhan Miras Dirazia Polisi
Hukum

Patroli Gabungan Sita Puluhan Miras Oplosan

14 Agustus 2022
News

Benarkah Penyakit TB Lebih Berbahaya dari Covid-19, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru

14 Agustus 2022
News

Yuk Daftar Lomba Lagu Pop Indonesia, Semarak HUT RI ke 77

14 Agustus 2022
News

Barikade 98 Sukabumi : Jangan Terpedaya Aksi Sejuta Motor, Itu Ulah Elit Sakit Hati Ganggu Jokowi.

13 Agustus 2022
News

Gugum Gumbira Mendapat Anugerah Tanda Kehormatan RI

13 Agustus 2022
Next Post

PMI Terus Berupaya Sediakan Stock Darah Dan Plasma Kovalen Agar Tetap Mencukupi Di Masa Pandemi Covid-19

Dirgahayu RI ke-77 – PKP

Dirgahayu Kota Cimahi 21

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

Jajaran Komisari & Direksi PT. Wika Beton

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • DISCLAIMER

MFC - Bedanews.com © 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertain
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In