Jakarta, BEDAnews.com
Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Bahrullah Akbar mengatakan, pemerintah seharusnya lebih berfokus lagi dengan nasib perkereta apian barang dan jasa yang masih kurang diminati perusahaan.
Menurutnya, Transportasi darat seperti kereta api untuk angkutan barang dan jasa masih dianggap belum optimal penggunaannya. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan penyaluran barang dan jasa antara wilayah Timur dan Barat Indonesia
“Keberadaan perkeretaapian ini merupakan sektor yang penting. Untuk itu kita perlu lakukan beberapa kajian, apa saja yang menjadi penyebab belum maksimalnya penyaluran barang dan jasa menggunakan transportasi tersebut. Ini untuk mendorong pembangunan yang merata,” ungkap Bahrullah Akbar di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tambahnya, sampai saat ini penyaluran barang dan jasa masih berfokus di wilayah berpenduduk ramai seperti di pulau Jawa. Sehingga terjadi ketimpangan dalam penyebaran barang dan jasa tersebut. “Hampir semua terserap di wilayah Barat dan hampir semua ada di pulau Jawa. Jadi saya ingin tekankan bagaimana kita dapat menyeimbangkan penyaluran barang dan jasa di wilayah Barat dan Timur,” ungkapnya.
“Saya berharap kita dapat menggali beberapa cara untuk menemukan solusi yang tepat untuk hal ini,” tutupnya. (Red/Merdeka.com)