Lebih lanjut Ketut mengatakan hal ini dilakukan untuk mengupayakan bagaimana menstabilkan harga di wilayah timur khususnya Papua dan Maluku, karena memang harga di sana relatif lebih tinggi dari harga acuan dan memang salah satu penyebabnya adalah biaya transportasi.
“Disinilah kita carikan solusinya, kita sudah banyak produksi dan mudah-mudahan ke depan kita juga sudah mematchingkan antara pelaku bisnis dari Papua dengan produsen yang ada di sini, harapan kita harga juga bisa kita kendalikan dengan baik,” katanya.
Terkait biaya distribusi, Ketut mengatakan jika Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan tol laut maupun tol udara yang merupakan bagian daripada subsidi pemerintah. “Disini pemerintah hadir untuk mengendalikan harga di wilayah Papua dan Maluku,” tambahnya.