Jakarta – bedanews.com – Deputi persidangan DPR RI, Suprihartini, selaku Plh Sekretaris Jenderal (sekjen) DPR RI mengapresiasi peningkatan pendapatan dari dua core bisnis Koperasi Setjen DPR RI sampai dengan Triwulan ketiga di tahun 2023 ini sebesar 45 persen.
“Tadi kita dengarkan bersama laporan Ketua Pengurus Koperasi bahwa dari dua core bisnisnya Koperasi Setjen DPR RI telah meningkatkan pendapatannya sebesar 45 persen dari pendapatan sektor riil koperasi, yakni melalui Pujasera dan Perubahan sistem pembayaran dan tata Kelola dalam pengelolaan warung-warung di lingkungan gedung DPR RI,” ujar Supri usai membuka rapat anggota khusus (RAK) Koperasi Setjen DPR RI, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12).
Dalam kesempatan itu, Supri juga menyambut baik wacana yang diketengahkan Ketua Dewan Pengawas Koperasi Setjen DPR RI, Rudy Romansyah untuk menyertakan pegawai non PNS (TSP/Tenaga sistem Pendukung) di lingkungan Setjen DPR RI sebagai anggota Koperasi Setjen DPR RI. Namun tentunya dengan berbagai persyaratan lainnya, misalnya seperti masa kerja minimal lima tahun masa kerja, dan dengan melihat berbagai hal lainnya.
“Ini baru wacana ya, tapi melihat dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga Koperasi diperbolehkan, maka kami tentu mendukung hal itu dengan berbagai persyaratan seperti masa kerja minimal lima tahun. Karena core bisnis koperasi itu kan simpan pinjam, maka diharapkan dengan bergabungnya para TSP tersebut bisa meningkatkan pendapatan koperasi. Selain tentunya membantu TSP agar jangan sampai terjerat pinjaman online (Pinjol) yang non legal. Namun sekali lagi, ini baru wacana yang akan dibahas bersama para pengurus dan anggotanya hari ini,” paparnya.
Sementara itu Ketua Koperasi Setjen DPR RI, Hiphi Hidupati dalam laporannya sempat menjelaskan bahwa, pada tahun kedua kepengurusan periode 2022-2026 ini pihaknya telah melakukan revitalisasi unit usaha. Serta membuat layanan-layanan baru yang tentunya menyelaraskan dengan kebutuhan dan aspirasi dari anggota. Diantaranya, Monitoring dan evaluasi berkelanjutan terhadap mitra binaan khususnya dalam kepatuhan kemitraan, sehingga Pujasera Koperasi telah memberikan peningkatan kontribusi sampai dengan triwulan ketiga menjadi sebesar 620 juta.
Selain itu juga, Perubahan sistem pembayaran dan tata Kelola dalam pengelolaan warung-warung di lingkungan gedung DPR RI, yang kemudian ikut memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan dari unit usaha ini menjadi 608 juta pada triwulan ketiga tahun 2023.
“Kedua unit strategis tersebut telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar 1,229 milyar atau sebesar 45% dari pendapatan sektor riil koperasi. Selain itu, Kedua unit usaha tersebut juga menjadi salah satu parameter Koperasi Pegawai DPR RI dalam menciptakan dan melaksanakan tata Kelola kemitraan koperasi dengan pelaku usaha berskala mikro,” jelas Hiphi.
Di akhir sambutannya, Supri berharap, agar ke depan, di tahun-tahun berikutnya, KOperasi dapat lebih inovatif dan kreatif dalam menjalankan core bisnisnya. Sehingga ke depan bisa lebih meningkatkan pendapatannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dari anggota Koperasi itu sendiri.
Terkait hal itu, Hiphi mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2024 mendatang, Koperasi Setjen DPR RI juga berencana akan melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan BUMN untuk pengadaan dan branding khusus Koperasi Pegawai DPR RI, dengan gambar khas gedung bulat (gedung nusantara).
Selain itu, di tahun 2024 nanti, PT. Kopparle Sejahtera Bersama yang merupakan anak perusahaan koperasi Setjen DPR, akan bekerjasama dengan perbankan untuk peningkatan penggunaan KKP (Kartu Kredit Pemerintah) di setiap unit kerja, serta akan mengadakan KKP campaign 2024 sebagai stimulan dan motivasi pengguna layanan dalam mendukung program pemerintah tersebut. (Ayu).