Kelima: Kupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Demak pimpinan Raden Fatah awal abad ke-15. Bentuknya yang persegi empat bermakna “kiblat papat lima pancer,” sebagai keseimbangan alam yakni 4 arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat. Kupat pertama kali muncul di tanah Jawa, diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga menjadikan kupat sebagai budaya dan filosofi Jawa. Dalam perkembangannya, panganan ini menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara sebagai hidangan utama saat lebaran.
Lebih lanjut, makanan ketupat tidak hanya ditemukan di Indonesia, melainkan ditemukan di kawasan Asia Tenggara lainnya, khususnya negara yang penduduknya ada dari Suku Melayu. Di negara-negara tersebut, ketupat juga dijadikan sebagai salah satu sajian Hari Raya Idul Fitri.