KAB. BANDUNG || bedanews.com — Ternyata hantu di Indonesia yang populer adalah Kuntilanak dan Pocong yang kerap menjadi obrolan kecil masyarakat saat saat berkumpul. Meski sebagian orang mengatakan kalau hantu itu merupakan halusinasi semata, tapi tetap disukai masyarakat malahan menjadi topik pembicaraan yang bisa mengundang rasa penasaran.
Padahal menurut pengakuan salah seorang warga Garut, Mulyana, yang berhasil dikuping, saat di didalam bis menuju Terminal Leuwipanjang, menuturkan, bahwa hantu itu tidak hanya pocong dan kuntilanak saja, masih ada Sundel bolong, Tuyul, Genderuwo, Kemangmang, Wewe, Orang bunian, Siluman, Leak, Rangda, Kuyang, Palasik, Jin, Jenglot, Jelangkung, Banaspati, Peri, Jrangkong, Pok-pok, Do Kewanga, Hantu Banyu, Begu Ganjang, dan banyak lagi yang lainnya.
“Kenyataannya Kuntilanak dan Pocong menjadi yang teratas dan layak mendapat jempol karena selalu menjadi yang teratas,” kata Mulyana sambil tertawa terbahak-bahak diikuti yang teman-temannya, Minggu malam 15 Mei 2022.
Alasan Mulyana mengapa kuntilanak dan pocong selalu menjadi prioritas obrolan masyarakat, salah satunya bersumber dari pembicaraan seseorang untuk memancing kehangatan saat mengobrol sengaja menghadirkan sosok hantu yang dikaitkan dengan korban nyawa kecelakaan.
Orang itu menurutnya, memaparkan cerita seolah berada di lokasi kejadian malah berkesan ditambah-tambah agar yang mendengarkan kisahnya lebih tertarik. Padahal orang itu pun mengetahuinya dari cerita orang lain dari mulut ke mulut, tapi bisa merefleksikannya seakan ada di lokasi.
Bahkan cara menvisualisasikannya pun sangat luar biasa, lanjutnya, penampakkan itu digambarkan mukanya rusak dan masih mengucurkan darah, menangis di lokasi kejadian, menghantui orang lewat, lebih parahnya lagi terkadang masyarakat tersugesti dan mempercayai hal itu. Sehingga ada tumbuh rasa takut jika melewati tempat itu.
“Jujur saja hingga saat ini saya belum pernah ketemu dengan kuntilanak atau pocong, jadi saya tidak tahu bagaimana wujud sebenarnya. Tapi di dalam film atau sinetron kuntilanak selalu memakai daster yang tak jelas diperolehnya dari siapa,” pungkasnya.***