KAB. BANDUNG || bedanews.com — Usai melakukan olahraga pagi di Lapang Upakarti ketika mau rehat di halaman Masjid Al Fathu Pemerintah Kabupaten Bandung, Jum’at 14 Oktober 2022, warga melihat sekelompok anak jalanan (anjal) keluar dari teras berselimut sarung.
Menurut salah seorang pedagang, DD (Red.), sekelompok anak jalanan itu, 2 laki-laki dan 2 perempuan tersebut tidur di teras masjid, dan baru bangun setelah ada aktivitas warga.
“Saya menyayangkan masjid digunakan tidur oleh mereka berempat. Apalagi mereka merupakan berlainan jenis,” katanya di lokasi.
Keadaan itu dikeluhkan Sumiati (40), warga Soreang, yang menyayangkan tidak adanya pengamanan Masjid sehingga anak-anak jalanan berlainan jenis itu bisa tidur seenaknya di teras masjid juga memanfaatkan fasilitasnya.
“Mending kalau mereka melakukan ibadah solat atau kegiatan agama lainnya. Ini mah cuma tidur berpasangan. Bisa jadi jumlahnya tidak empat orang bahkan lebih,” ujar Sumiati.
Sumiati meminta kepada pengurus Masjid Al Fathu dan yang lainnya, agar masalah tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut. Alasannya ia takut anak- anak jalanan itu berbuat yang macam-macam mengingat dari kelompok ada yang berjenis kelamin berbeda.
Untuk mencegah hal itu, diungkapkan Sumiati, harus ada tindakan tegas terhadap mereka. Kalau dibiarkan terus atau tidak diarahkan ada kemungkinan akan bertambah lagi anak-anak jalanan yang memanfaat masjid untuk bermalam.***