Sementara, Dedi-Bima memperoleh tingkat elektoral 37,3 persen.
Kemudian Haru Suandharu dan Ilham Habibie hanya memperoleh 1,3 persen.
Deni menjelaskan, elektabilitas Emil cukup signifikan terus berada di urutan pertama di Pilkada Jabar.
Baginya, hal itu merupakan keuntungan dari posisi Emil yang merupakan petahana atau incumbent karena pernah menjabat sebagai gubernur Jabar.
“Secara teori, incumbent itu akan mendapat keuntungan diberikan rewards, dipilih kembali jika dia kerjanya bagus,” tuturnya.
Diketahui Golkar belum memutuskan Ridwan Kamil bakal dipasang baik di Pilkada Jabar atau Pilkada DKI Jakarta 2024.
Namun, sejumlah petinggi Partai Golkar memberikan sinyal agar Emil tetap maju di Pilkada Jabar untuk mengamankan jabatan di periode keduanya.