Subang, BEDAnews
Harga gas LPG sebenarnya belum ada kenaikan, tetapi di beberapa warung penjual gas tersebut mengalami kenaikan. Hal ini diduga dipicu oleh kelangkaan gas LPG 3 kg, seperti yang terjadi di beberapa wilayah Subang.
Kelangkaan yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir tersebut, membuat warga kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg karena terjadi kekosongan pasokan di tingkat pengecer. Akibatnya harga jual di tingkat pengecer menjadi naik.
Berdasarkan pantauan dibeberapa warung pengecer, gas LPG akhir-akhir ini mengalami kekosongan. Akibatnya harga Gas LPG yang tadinya Rp. 15 ribu, naik menjadi Rp. 16 ribu.
Ketua DPRD Subang Hj. Atin Supriatin menanggapi kelangkaan pasokan Gas LPG yang dikeluhkan masyarakat tersebut dengan sidak ke beberapa pengecer yang ada di Subang, Senin Sore (30/4).
Salah satu agen yang disidak yaitu agen Gas LPG PT. Derafi Putra Mandiri di Jalan Otto Iskandardinata No. 115 Subang. Dalam sidak tersebut Atin menemukan beberapa permasalahan diantaranya banyaknya tabung yang berkarat, sehingga ia menyarankan kepada pihak Pertamina demi keamanan masyarakat, tabung yang berkarat tidak digunakan lagi.
"Kami tidak mengharapkan masyarakat Subang pengguna Gas LPG terjadi musibah dengan adanya kebocoran akibat tabung gas yang berkarat atau tidak layak pakai beredar dipasaran dan membahayakan, untuk itu kami sarankan tabung gas berkarat agar ditarik, karena ini berbahaya", kata Hj. Atin.
Atin juga menyayangkan adanya kelangkaan pasokan Gas LPG ke beberapa daerah yang mengakibatkan naiknya harga Gas LPG tersebut di tingkat pengecer atau warungan, serta menyayangkan adanya pengurangan pasokan baik ke tingkat pengecer maupun di tingkat agen, ungkap Hj Atin Supriatin , ketua DPRD Kab Subang.
Deny Hernawan, salah seorang Agen Gas LPG di Jl Otto Iskandardinata, Subang saat ditanya ketua DPRD Subang, pihaknya membenarkan adanya pengurangan pasokan Gas LPG. Hal ini akibat adanya pengurangan dari pihak pertamina mencapai 10%, sehingga yang biasanya sebulan target sekitar 900 ribu tabung gas, kini ada pengurangan hanya menerima 800 ribu tabung.
"Dengan adanya pengurangan pasokan hingga 10 persen itu, kami belum bisa berbuat apa-apa, dalam waktu dekat ini kami akan mengirim surat ke pihak pertamina, apalagi setelah adanya himbauan ketua DPRD Subang ke agen menginginkan pasokan harus seperti biasa", ungkap Deny. [adang]