Namun menurut publik antara Partai Coklat versi Hasto dan aktor aparat penegak hukum versi Budi Arie, sang pendukung Jokowi 3 periode, ada benang merah pemaknaannya atau merupakan satire terus terang, karena terbukti para artis yang terlibat judol memiliki imunitas hukum, tidak ekual seperti masyarakat umum lainnya yang sudah mendapatkan vonis bahkan sudah menjalani putusan penjara.
Dari sisi etimologi, kandungan sikap Hasto sang motor partai PDIP dan Budi Arie, melalui satire yang disampaikannya terkandung aroma satire kasar, yang sark dan asmos (bahasa yunani) yang bertujuan “merobek jantung lembaga Polri dengan pola mencabik cabik daging” Listyo Sigit yang tak mampu menangkap Budi Arie, sehingga sarkas kasar terhadap Listyo juga sekaligus sikap ejekan terhadap beberapa individu tokoh yang berharap agar dirinya diproses hukum serta dipenjarakan.