“Kalau pulang ke Semarang, waktunya benar-benar untuk keluarga. Dia ajak kami jalan-jalan sekedar kuliner atau menikmati wisata alam. Buatkan kita nasi goreng. Dan selalu kasih surprise dan support,” ujar dokter spesialis Orthodonti itu melalui sambungan telfon malu-malu.
Yang paling menarik dan unik, menurut info yang diterima penulis, konon sang Kolonel Khuluq suka melakukan operasi senyap sendiri atau ditemani supir. Bila malam tiba, punya waktu santai, suka pergi ke tempat-tempat tertentu. Kadang ke masjid atau mushola kecil, diam-diam memasukkan sumbangan ke kotak amal. Suatu saat pergi ke pusat kota dan memberikan sedekah kepada para gelandangan yang tidur di emper toko. Atau entah kemana lagi yang tentu itu adalah menjadi rahasianya bersama Tuhan yang rekam jejaknya sempat tercium penulis.