Perjuangan Ibu Kartini tetap relevan sebagai cahaya pembaruan pendidikan Indonesia. Nilai-nilainya harus diterjemahkan dalam konteks Era 5.0 melalui kurikulum cinta dan pendekatan ekoteologis yang membentuk karakter spiritual, sosial, dan ekologis. Rekomendasi: 1) Guru perlu menjadi pelita cinta yang tak hanya mengajar, tapi menginspirasi dengan hati; 3) Kementerian perlu mengawal kurikulum Merdeka agar lebih menyentuh ranah afeksi dan nilai kehidupan; 4) Yayasan dan komunitas pendidikan perlu memperkuat narasi pendidikan jiwa dalam pelatihan, modul, dan praktik pembelajaran.
Dengan strategi yang tepat, cita-cita Kartini dapat kita wujudkan bersama sebagai bagian dari gerakan menuju Indonesia Emas 2045 yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Menggali inspirasi Kartini untuk Generasi Z: menyalakan pelita cinta, karakter, dan ekoteologi menuju pembelajaran bermakna di Era 5.0.***