• Home
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
Kamis, Maret 30, 2023
  • Login
Bedanews
Advertisement
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertaint
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv
No Result
View All Result
Bedanews
No Result
View All Result

Home » Radikalisme Dalam Kampus

Radikalisme Dalam Kampus

Hargib by Hargib
14 Maret 2023
in Edukasi
0
Dok.ctrs,id

Dok.ctrs,id

0
SHARES
895
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: A.Rusdiana

Kampus sudah selayaknya menjadi tempat bagi para mahasiswa untuk menuntut ilmu dengan aman dan nyaman. Namun kenyataannya, tidak semua hal bisa berjalan dengan mulus. Terkadang ada hal-hal yang bisa mengganggu kehidupan di kampus. Salah satu hal tersebut adalah paham radikalisme. Paham radikalisme ini tak jarang menggiring mahasiswa untuk berbuat buruk, baik kepada teman, keluarga, masyarakat, dan negara. Ya, paham radikalisme ini cukup berbahaya jika tidak dicegah. Namun, bagaimana mahasiswa melihat paham radikalisme yang sering terjadi di kampus dunia dan apa saja penyebabnya? Lihat penjelasannya di bawah ini.

Paham Radikalisme di Dunia Kampus

Untuk dapat memahaminya, perlu dipahami tentang konsep radikalisme. Secara sederhana Agil Asshofie (Hidayati,2017) menyebutnya: “radikalisme adalah pemikiran atau sikap yang ditandai oleh empat hal yang sekaligus menjadi karakteristiknya” [1] , yaitu: (1) sikap tidak toleran dan tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan orang lain. (2), sikap fanatik, yaitu selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah. (3), sikap eksklusif, yaitu membedakan diri dari kebiasaan orang kebanyakan. (4), sikap berevolusi, yaitu cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan”.

BeritaTerkait

Dua Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dicatut Namanya untuk Menipu Orang, Camat Pameungpeuk Alami Hal yang Sama

29 Maret 2023

Perumda Mantap! Sigap Beri Kirimkan Truk Tangki Air Minum untuk Kebutuhan Warga Terdampak Bencana Banjir Bandang

28 Maret 2023

Apa sebenarnya paham radikalisme itu? Abudinata memandang radikal mengandung arti (1) (hilang) sampai ke akar-akarya sekali (dengan) sempurna, dan juga (2) (haluan politik yang) sangat keras menuntut perubahan undang-undang, ketatanegaraan, dan sebagainya” (Abudin, 2020).

Jadi kesimpulannya, paham radikalisme adalah sebuah pemahaman yang dimiliki seseorang untuk mengubah undang-undang dan tata negara Indonesia. Dilihat dari pengertian di atas, paham radikalisme bisa mengganggu kehidupan bangsa dan negara. Sebut saja beragam aksi terorisme yang menuntut Indonesia untuk berubah hingga menyebabkan kekacauan dan kematian orang-orang tak bersalah.

Lantas mengapa sesorang jadi radikal? Beberapa faktor penyebab utama seseoang menjadi radikal sebagai berikut; (1) faktor pemahaman agama yang kurang tepat dalam hal ini. menyangkut isu pemurnian tauhid, taghyir al-munkar , hubungan muslim dan non muslim, pemaknaan doktrin jihad dan NKRI bukan negara islam. (2) faktor politik. Faktor ini berhubungan dengan soal situasi politik global di mana sebagian umat Islam merasa berhak untuk menuntut balas atas ketidakadilan dan kesewenang-wenangan AS dan Eropa terhadap dunia Islam. Termasuk didalamnya adalah simpati dan solidaritas atas penderitaan yang dialami oleh dunia Islam (Palestina, Afghanistan, dan Irak)

Faktor kedua di atas memberikan penjelasan bahwa radikalisme terjadi dimana saja bahkan di setiap negara mengalami beragam organisasi radikal. Oleh karena itu dakwah sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan situasi sosial masyarakat setempat. Dakwah dalam pandangan mahasiswa dapat dilakukan kapan saja dan dengan apa saja.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan mahasiswa adalah pihak yang sangat rentan terpapar radikalisme atau paham radikal. Namun, paham tersebut juga berpotensi dapat menjangkiti semua kalangan. Hal tersebut terjadi, kata Ridlwan, karena rata-rata mahasiswa masih dalam taraf mencari paradigma baru dalam memahami agama, sementara kurikulum di perguruan tinggi khususnya negeri, kurang mencukupi untuk memenuhi pengetahuan mereka. “Misalnya masih sangat dogmatis , misalnya soal iman. Tapi hal-hal yang kekinian misalnya perlukah kita mendirikan khilafah, bagaimana sebenarnya sejarah khilafah secara historis itu tidak bisa di perguruan tinggi negeri itu,” kata Ridlwan kepada VOA, Sabtu (28/5).

Oleh karena itu, lanjutnya, banyak mahasiswa yang mencari jawabannya di luar kampus atau kalaupun di dalam kampus biasanya melalui jalur informal, seperti alumni atau orang luar kampus buat kajian di dalam kampus. “Namun hal ini justru mengarah ke idiologi tertentu, dalam hal ini ISIS (Negara Islam Irak dan Syiria -red), al-Qaeda dan lain sebagainya,”.

*(Referensi dari berbagai sumber)

Wallahu A’lam Bishowab

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen Kewirausahaan pendidikan; Penulis buku: Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen. Manajemen Kewirausahaan Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Misbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket AB C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Kabupaten Panawangan. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search? q=buku+a. rusdiana+shopee&sumber (3) https://play. google.com/store/books/author?id.

Tags: Dalam KampuskampusRadikalisme
Previous Post

Peduli Sesama, Satgas Yonif 143/TWEJ Beri Bantuan Penyandang Disabilitas di Perbatasan RI-PNG

Next Post

571 Calon Jemaah Haji Kota Cimahi Lakukan Test Kesehatan

Related Posts

Edukasi

Dua Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dicatut Namanya untuk Menipu Orang, Camat Pameungpeuk Alami Hal yang Sama

29 Maret 2023
Edukasi

Perumda Mantap! Sigap Beri Kirimkan Truk Tangki Air Minum untuk Kebutuhan Warga Terdampak Bencana Banjir Bandang

28 Maret 2023
Edukasi

Kreatif! Sambil Menunggu waktu Berbuka Puasa, Kecamatan Pameungpeuk Gelar Pelayanan KTP

27 Maret 2023
Edukasi

Merasa Dirugikan Orang yang Mencatut Namanya, Hj. Renie akan Melaporkan Pelaku ke Polisi dan Meminta Masyarakat agar Waspada

27 Maret 2023
Edukasi

Resmi Menjabat Ketua Askab PSSI Kabupaten Bandung, Rudie Kusmayadi Optimis bisa Meeealisasikan Program dengan Optimal

19 Maret 2023
Edukasi

Jangan Dulu Laksanakan Revitalisasi Pasar Banjaran, Kang Daria: Selesaikan Permasalahan dengan Para Pedagang

17 Maret 2023
Next Post

571 Calon Jemaah Haji Kota Cimahi Lakukan Test Kesehatan

HPN TAHUN 2023 DPRD Kab. Bandung

HPN 2023 Kota Cimahi

HPN 2023 – KOPERTAIS WIL II JABAR

Mal Pelayanan Publik Kota Cimahi

HPN DPRD KOTA CIMAHI 2023

BEDA Itu pilihan

SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA

Jajaran Komisari & Direksi PT. Wika Beton

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • DISCLAIMER

MFC - Bedanews.com © 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • News
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Ragam
  • Entertain
  • TNI-POLRI
  • Profil
  • Jurnal
  • BEDAtv

MFC - Bedanews.com © 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In