Bandung, BEDAnews
Masalah lingkungan hidup, merupakan masalah yang bersifat strategis dan mempunyai arti penting bagi kehidupan generasi yang akan datang sehingga diperlukan tanggungjawab semua pihak. "Tidak saja pemerintah, tapi juga berbagai lapisan masyarakat dan pihak lain yang menjadi bagian dari kehidupan sebuah kota.
Bagi kota Bandung sendiri, program penghijauan dan penyelamatan lingkungan hidup tak lelah-lelahnya terus dikumandangkan walikota Bandung H. Dada Rosada, dalam berbagai kesempatannya.
Menyelamatkan lingkungan melalui penghijauan kota, hemat menabung air, membangun dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, adalah harga mati dan tidak mungkin ditawar-tawar lagi bagi Kota Bandung yang tengah berusaha untuk meningkatkan Ruang Terbuka Hijaunya.
Namun sayang, program penyelamatan lingkungan hidup yang digembar-gemborkan walikota tersebut, ternyata harus dicederai oleh perilaku tak bertanggung jawab dari pihak tertentu.
Salah satu contoh, di sepanjang jalan Cikutra menuju perempatan Jalan Suci, banyak tanah-tanah dilingkaran pohon-pohon (berem jalan) yang secara sengaja telah dicor, sehingga dikhawatirkan bakal berakibat negatif terhadap pohon-pohon tersebut.
Menurut Zaeni, Kasie Penghijauan dan Pemeliharaan di Diskamtam Kota Bandung, jika memang itu terjadi, maka pertumbuhan pohon akan merana dan kerdil. “Berem jalan yang dicor, akan berakibat pohon merana dan kerdil. Itu sama saja dengan membunuh secara perlahan,” katanya saat dihubungi pecan lalu.
Sementara itu sebuah sumber di Diskamtam Kota Bandung menyatakan bahwa hal itu tidak saja dilakukan oleh masyarakat karena ketidakmengertiannya, tetapi juga dilakukan sengaja oleh oknum-oknum kontraktor pengecoran jalan yang merupakan proyek dari Dinas Bina Marga (DBM), agar pekerjaannya cepat selesai.
Dalam hal ini karena sudah terjadi, pastinya menjadi tanggungjawab Diskamtam untuk segera membongkar coran yang menutupi lingkaran batang pohon, namun diharapkan DBM sendiri lebih mengawasi proyeknya agar tidak merusak lingkungan, katanya. (Budi)