BANDUNG, BEDAnews.com – Alokasi anggaran untuk sektor perekonomian dalam struktur APBD hingga saat ini, dinilai mendapat alokasi yang cukup kecil. Padahal semestinya, kalau memang pemerintah daerah benar-benar ingin mendongkrak perekonomian masyarakat khususnya di sektor perekonomian, seharusnya alokasi anggaran untuk perekonomian dalam APBD ditambah , terutama dalam kondisi pandemi covid-19 sekarang ini, katanya.
Diungkapkannya, Pada saat pembahasan APBD Perubahan 2020 dan pembahasan RAPBD 2021, meski Komisi II sudah mendorong penambahan anggaran untuk mitra OPD bidang perekonomian. Namun, nyatanya anggaran untuk sektor perekonomian tetap saja mendapatkan alokasi yang minim. Sehingga, tidak salah juga, kalau kalangan generasi milenial tidak tertarik untuk terjun di sektor pertanian.
“Saya tekankan disini, semestinya dalam hal penangan pandemi covid-19, Pemerintah juga memfokuskan untuk bagaimana memulihkan ekonomi masyarakat Jabar, salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi poktan dalam membuat dan memproduksi pupuk organik. Sehingga untuk tahun 2021 kita dapat memprediksikan pertumbuhan ekonomi Jabar”, ujarnya.
Bambang menyebutkan, sejak berjangkitnya virus covid-19 di Indonesia dan khsususnya di Jabar, bahwa sektor perekonomian yang bisa bertahan justru bidang pertanian. Dan yang sangat terdampak itu adalah bidang manufaktur.
“Kan manufaktur itu tergantung dengan pasar Global, sedangkan pertanian, itu mencerminkan masyarakat kita, maka sangat tepat kalau pertanian itu disebut sebagai soko guru bangsa. Namun, hanya saja, isu pertanian ini selalu ditutup,”Pungkas Bambang, Politisi yang mewakili masyarakat Cirebon dan Indramayu. @herz