Saya menilai bahwa, polemik ini telah cukup mengganggu kewarasan publik dalam memilah dan memahami informasi yang seharusnya bersifat transparan serta dapat diakses secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, saya merasa perlu menulis artikel lanjutan sebagai bentuk kepedulian, sekaligus sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh seorang teman wartawan.
Setelah selesai menunaikan salat Jum’at dan memiliki waktu luang, saya langsung menyusun tulisan ini sebagai upaya untuk memberikan pandangan yang jernih dan konstruktif atas isu yang terus bergulir tersebut.
Sebagaimana diketahui, kasus dugaan ijazah palsu Jokowi telah mencuat sejak tahun 2022 dan hingga kini belum menemukan penyelesaian yang benar-benar final. Padahal, Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah mengeluarkan klarifikasi resmi yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli. Pihak kampus menjelaskan bahwa Jokowi masuk kuliah pada tahun 1980 dan lulus pada tahun 1985.