Dia menjelaskan sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Yang paling kentara adalah penguasaan teknologi modern.
“Teknologi sudah di depan kita. Tapi di sisi lain kita juga punya SDM yang jauh lebih buruk dari yang bisa kita bayangkan terutama di Papua. Kita harus pikirkan pelayanan publik sampai ke ke kampung-kampung,” jelasnya.
Tantangan lain adalah ketidakpastian juga ketidakteraturan dunia. Ia memberi contoh bagaimana Uni Eropa bisa membuat aturan amat rumit bagi produk sawit Indonesia, tapi perlakuan Uni Eropa berbeda kepada negara lain.
“Semua berkompetisi pada hal sama, maka itu keunikan produk diperlukan. Mutu produk dan pelayanan, harga, kemudian juga soal kebersihan harus diperhatikan,” jelas Adriana.
Adriana juga mengatakan betapa penting Indonesia membangun peradaban baru selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Pembangunan strategi peradaban baru dan penguasaan Iptek harus mengarah kepada pemenuhan kesejahteraan rakyat.