Normalisasi Sungai Ciliwung adalah program strategis dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi di Jakarta, terutama di wilayah padat penduduk seperti Kampung Melayu dan Bukit Duri. Meski telah direncanakan sejak lama, realisasi program ini menghadapi banyak hambatan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah penolakan dari warga yang tinggal di bantaran sungai.
Bagi warga, rumah di bantaran Ciliwung bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sumber penghidupan, ruang sosial, dan warisan keluarga yang dibangun bertahun-tahun lamanya. Ikatan emosional yang kuat terhadap lingkungan tersebut membuat rencana relokasi menjadi hal yang sangat berat. Ketika pemerintah hadir dengan proyek normalisasi yang berdampak pada penggusuran, tanpa disertai pendekatan sosial dan kemanusiaan yang memadai, maka penolakan pun muncul secara alami.