Peneliti Kebijakan Pemerintah sekaligus Direktur Jamparing Institute Dadang Risdal Aziz menambahkan, sudah banyak banyak data terkumpul cukup lengkap dari pihaknya terkait proyek penataan Lapangan Upakarti. “Data itu kami kumpulkan atas dasar penelusuran dan penelitian dilapangan, malah ada kabar untuk pelaksanaannya itu menghabiskan Rp4,4 miliar,” katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan penataan kawasan upakarti ini telah mulai dilaksanakan dari akhir bulan September 2024, dengan anggaran sekitar Rp8,8 milyar. Masa pengerjaan pun ditentukan selama 120 hari kerja atau sekitar 4 bulan. Namun hasil dari pembangunan itu sangat mengecewakan sekali.
“Masa sih dengan anggaran sebesar itu tidak tersedia saluran pembuangan air hujan, akibatnya genangan air hujan itu akan merusak tatanan kawasan lapang Upakarti. Ini membuat saya tidak mengerti, apakah pembangunan itu dibuat dengan seksama atau asal jadi saja,” ungkap Kang Daris dengan nada rada kecewa.












