PONOROGO || Bedanews.com – Musim kemarau mengakibatkan kekeringan terjadi dan menimbulkan berbagai resiko yang perlu diwaspadai bersama. Salah satunya kebakaran hutan dan lahan yang dapat merusak lingkungan dan bisa menggangu kehidupan, Senin (09/09/2024).
Bukan hanya kebakaran hutan dan lahan, bahkan kebutuhan akan air bersih juga sangat sulit didapatkan karena disaat musim kemarau kebanyakan sungai dan sumber air sudah sangat berkurang bahkan sumur wargapun kebanyakan sudah tidak mengeluarkan air.
Seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo, salah satunya yaitu Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang disaat musim kemarau sekarang ini mengalami krisis air bersih.
Menghadapi situasi demikian tentu mengundang berbagai pihak termasuk Kodim 0802/Ponorogo melalui Babinsa, Polres Ponorogo melalui Bhabinkamtibmas serta BPBD Ponorogo dan Pemerintah Desa maupun unsur terkait lainnya untuk memberikan solusi terbaik dalam mengatasi krisis air bagi warga Dusun Sukun yang salah satunya melakukan pengedropan air bersih (oleh BPBD Kabupaten Ponorogo).
Serda Arif Baidowi, selaku Babinsa Sidoharjo yang melaksanakan pendampingan dan pengawalan terhadap kegiatan menjelaskan bahwa, pengedropan dilakukan secara berkala selama musim kemarau berlangsung.
“Pengedropan air bersih oleh BPBD Kabupaten Ponorogo, dilakukan secara berkala yaitu setiap hari Senin dan Kamis selama musim kemarau terjadi dan selama warga masih kesulitan akan air bersih,“ ujar Babinsa Sidoharjo.
“Kami bersama Bhabinkamtibmas dan perangkat Desa melakukan pendampingan terhadap pengedropan air ini dengan tujuan kegiatahn berjalan tertib dan lancar, sehingga warga Dusun Sukun memperoleh air bersih secara merata,“ kata Serda Arif Baidowi.
Saat ini di wilayah Kabupaten Ponorogo selain Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, yang mengalami krisis air bersih yaitu di Dukuh Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo yang sampai saat ini masih mendapat bantuan air bersih dan pelaksanaannya terus dikawal oleh Babinsa Munggu. (Red/MdC 0802).