Oleh: Ahmad Rusdiana
(Guru Besar Manajemen Pendidikan, UIN SGD Bandung)
Rabiul Akhir atau Rabi‘uts Tsani merupakan bulan ke-4 dalam kalender Hijriah atau penanggalan berbasis bulan (lunar calendar). Pada zaman jahiliyah, bulan Rabiul Akhir ini disebut dengan bulan Wubshan atau Wabshan. Sementara bulan Rabiul Awal disebut dengan bulan Khawwan atau Khuwwan. Sedangkan bulan Jumadil Ula disebut dengan al-Hanin. (Lihat: Abu Bakar Muhammad, Jamhartul Lughah, [Beirut: Darul ‘Ilmi] 1987, jilid 3, hal. 1311). Dilansir dari Rabiul Akhir Asal-usul Penamaan dan Peristiwa di Dalamnya, yang pertama memberi nama bulan Rabiul Akhir menurut satu pendapat adalah buyut kelima Rasulullah saw yakni Kilab bin Murrah. Penamaan itu tidak terlepas dari peristiwa alam musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah. Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun disematkan kepada dua bulan terjadinya musim tersebut, yang sekarang dikenal dengan nama Rabiul Awal dan Rabiul Akhir.