“Dengan situasi seperti saat ini, muncul pertanyaan dari kita semua, bagaimana sistem penyelenggaraan kesehatan dari Pemerintah Kota Bandung. Seharusnya pemerintah melakukan deteksi awal, adanya kemungkinan penyebaran DBD,” kata Aries.
Semakin tinggi angka penyebaran penyakit DBD, kata Aries, semakin tinggi pula risiko penumpukan pasien di rumah sakit.
Aries menceritakan, belum lama ini dirinya menerima laporan dari warga yang sempat kesulitan mencari kamar rawat inap bagi pasien DBD.
“Awalnya ditangani di IGD, karena kamar untuk rawat inap penuh, pasien disuruh mencari rumah sakit yang lain. Nah, ini kan menjadi sebuah masalah bagi baru, warga harus mencari-cari rumah sakit yang lain. Sampai di rumah sakit yang ketiga baru dapat kamar untuk rawat inap,” tuturnya.