Bandung, Bedanews.com
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” – Nelson Mandela
Shandy Nugraha, mahasiswa difabel Program Studi Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin, UIN SGD Bandung, telah membuktikan diri mampu menyelesaikan studinya sejajar dengan mahasiswa lainnya.Meski disabilitas tunawicara,tetapi keteguhan dan semangat untuk mengubah hidupnya ia curahkan untuk menimba ilmu sampai lulus mengikuti sidang Munaqosah (sekripsi) dengan penguji Dr.Aceng Abdul Kodir,M.Hum dan Dr.Dadah, M.Ag. Selasa,20 Agustus 2024. Kedua penguji tidak menemui kesulitan karena Shandy bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik meski via chat WA.
Shandy, satu-satunya mahasiswa Ushuludin yang mampu mengeksporasi potensi dirinya dengan keterbatasan fisik menjadi sebuah inspirasi bagi yang lainnya.
Tentu saja keberhasilan Shandi tidak lepas dari motivasi dan bimbingan Prof.Dodi S,Truna dan Dr.Agus Suyadi Raharusun, LC.M.Ag. Kedua pembimbing tersebut, dengan sabar dan telaten terus memberi dorongan dan arahan dengan baik.
Menurut Ketua Program Studi Ilmu Hadis, Agus Suyadi capaian Sandi sudah menemui kualitas akademik. Proses pembelajaran yang dijalani selama perkuliahan menampakan keseriusan dirinya dalam menjalani alur semestinya.“ Saya bangga sekali, sebab keterbatasan fisik tak menghalangi Shandy untuk mengakses ilmu pengetahuan yang disajikan dalam setiap semesternya. Semoga apa yang diraih Sandi bisa bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat lain sebagai uswah yang harus ditiru” Harap Agus,*** rie