Trenggalek – bedanews.com – Musibah datang begitu tiba-tiba, seperti yang dialami Bapak Yusuf Rasuuli, seorang warga RT. 06 RW. 02 Desa Gayam Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Dapur rumahnya roboh akibat kayu atap yang rapuh, meninggalkan kerugian sekitar Rp. 15.000.000. Namun, di tengah kepahitan itu, ada cahaya harapan yang datang dalam bentuk bantuan sosial.
Pada Selasa (28/11/2023), Bati Wanwil Koramil 0806/11 Panggul, Serka Suharjo, yang turut tergabung dalam Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana – Posko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC-PB BPBD) Kecamatan Panggul, turut serta dalam penyaluran bantuan sembako dari Kampung Siaga Bencana (KSB) kepada keluarga Bapak Yusuf Rasuuli.
Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh Serka Suharjo, namun juga Kasi Kesra Kecamatan Panggul, Sarwanto serta anggota KSB yang turut ambil bagian. Mereka bersama-sama membentuk semacam perisai kemanusiaan untuk membantu meringankan beban keluarga yang terkena dampak bencana tersebut.
Saat ditemui dan dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Serka Suharjo mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap musibah yang menimpa Bapak Yusuf Rasuuli. “Kami hadir di sini untuk memberikan dukungan moral dan material kepada keluarga yang sedang mengalami kesulitan. Semoga bantuan ini dapat membantu mereka pulih dan bangkit kembali,” ujar Serka Suharjo dengan penuh kepedulian.
Menurut informasi yang diperoleh, Bapak Yusuf Rasuuli bukanlah satu-satunya warga yang mendapat bantuan. Program Kampung Siaga Bencana (KSB) ini merupakan inisiatif pemerintah setempat untuk memastikan bahwa masyarakat siap menghadapi dan merespon bencana dengan cepat dan efektif.
Kasi Kesra Kecamatan Panggul, Sarwanto menjelaskan bahwa, keberadaan KSB sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat, sehingga mereka dapat bertindak cepat ketika terjadi bencana,” katanya.
Bukan hanya memberikan bantuan material, tetapi kehadiran Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana juga membawa pesan bahwa solidaritas dan kepedulian sesama adalah kunci untuk mengatasi berbagai cobaan. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat Panggul dan wilayah sekitarnya untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama saat mereka sedang mengalami kesulitan.
Dalam kisah kelam Bapak Yusuf Rasuuli, kita menemukan sinar harapan yang muncul dari kepedulian bersama. Ini adalah bukti bahwa di balik derita, ada kekuatan luar biasa yang mampu membawa perubahan positif. (Red).