“Ruang siber, di dunia tanpa batas ini, ancaman bisa datang tanpa tanda dari lokasi yang tak kasat mata, dengan dampak yang dapat meruntuhkan sendi kehidupan berbangsa,” ujar Marsma Pandu.
Ia menambahkan, di wilayah strategis seperti Papua Barat Daya, konektivitas internet membuka jalan bagi percepatan pembangunan. Namun, di balik peluang itu, ancaman penyebaran hoaks, radikalisme dan pencurian data juga dapat menyusup dengan cepat.
“Forum ini adalah manifestasi dari komitmen kita bersama bahwa keamanan siber tidak bisa dibebankan hanya pada satu instansi, ini adalah tanggung jawab kolektif,” lanjutnya.
Marsma Pandu menjelaskan bahwa, Kemenko Polkam hadir sebagai dirigen yang memastikan setiap kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, dunia pendidikan, dan komunitas masyarakat, berjalan dalam irama yang sama. “Yaitu melindungi dan memperkuat benteng digital NKRI,” tuturnya.