“Kita dapati keluarga bapak Mustafa Ismail merupakan keluarga yang tinggal ditengah hutan yang jauh dari permukiman warga. Keluarga ini mempunyai 8 orang anak terdapat satu dari kedelapan anak tersebut masih balita, sementara tujuh anak lainnya putus sekolah dikarenakan keluarga tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkannya,” ungkap Iskandar.
Menurut Iskandar, keluarga miskin yang tinggal di hutan belantara lubuk Sigentam Desa Arul Pinang Kecamatan Peunaron Aceh Timur tersebut, telah lama mengasingkan diri dari pemukiman warga dan bertetangga, yaitu sejak tahun 2014 silam.
Diungkapkan Iskandar, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, Mustafa Ismail biasanya sebulan sekali turun ke perkampungan warga, menjual hasil kebun untuk kebutuhan membeli beras seadanya. Dan untuk menghemat, keluarga ini sering makan ubi yang ditanam disekitar perkarangan rumah dan kebun.











