Bandung, BEDAnews.com – Masyarakat Jawa barat diharapkan untuk tidak khawatir dan panik dengan merebanknya wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus novel corona yang saat ini tengah melanda Kota Wuhan di China. Karena sampai saat ini di Jawa barat belum ditemukan orang yang terdampak oleh penyakit yang disebabkan oleh Virus novel Corona.
Hal ini mengemuka dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) ke-62 yang dilaksanakan oleh Humas Setda Prov Jabar dengan tema “Penyebaran dan Pencegahan Virus Corona”, dalam upaya memberikan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat terkait penyebaran virus novel Coronadi Lobby Museum Gedung Sate, jalan Diponegoro No 22 Kota Bandung, Jumat (31/1/2020).
Hadir sebagai Narasumber Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes Jabar, dr. Luqman Yanuar Rachman, MPH ; Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, dr. Apen Afgani, Sp.PD., M.Kes; Tim Inspeksi Khusus RSHS, dr. Anggraeni ; Perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), dr. Hadri Pramono, MARS; Kasie Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung, dr. Medi Nursasih.
Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes Jabar dr.Luqman Yanuar R, menyebutkan, dalam mengantisipasi masuknya Virus Corona, Dinkes Jabar telah bekerjasama dengan pihak Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) termasuk juga dengan pihak RS Hasan Sadikin.
Serta Dinkes Jabar juga sudah minta seluruh RSUD milik Pemprov Jabar untuk menyiapkan fasilitas, ruangan khusus, tim corona Jabar (tim medis khusus), termasuk juga RSUD Kab/kota se Jabar, ujarnya.
Tim Inspeksi Khusus RSHS dr. Anggraeini mengatakan, dua orang WNA dari Cina yang pernah dirawat di RSHS Bandung beberapa hari lalu, setelah dilakukan perawatan khusus tidak terbukti terkena suspect virus Corona. Namun tetap kita lakukan Pemantauan.
“Alhamdulillah sampai saat ini virus corona belum masuk Jabar dan mudah-mudahan tidak ada, Untuk itu, dr Anggraeini meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi Suspect Corona yang kini menggemparkan dunia secara global,” sebutnya.
Disebutkannya, sampai saat ini belum ada obat untuk suspect atau orang terduga terpapar virus novell Corona.
“Obat sampai sekarang masih belum bisa dibuktikan, vaksin sedang berjalan, yang sedang berjalan 1 Universitas Melbourne sedang membuat vaksinya saat ini sudah dapat mengisolasi virus, kemudian Cina dan Rusia sedang bekerjasama untuk virus, Amerika lebih tertarik untuk bagaiama cara cepat laboratorium untuk memastikan terinfeksi atau tidak,” sebutnya.
Apabila seseorang Konfirmasi artinya positif novel Corona virus, dia akan dipastikan sampai hasilnya negativ, dua kali negativ baru bisa dikeluarkan, dari instalasinya, namun karena ini penyaklit baru, belum tahu berapa lama virus akan dikeluarkan seseorang.
Angie juga mengatakan, agar masyarakat tidak khawatir dengan isu yang menyatakan bahwa virus corona bisa menular ke hewan peliharaan. Berdasarkan informasi dari WHO (World Health Organization) yang diterimanya Jumat (31/1/2020) pagi, dinyatakan bahwa virus tersebut tidak menular kepada manusia lewat hewan peliharaan.
“WHO baru mengeluarkan pernyataan, baru Subuh tadi, bahwa kita jangan berpikir hewan peliharaan bisa menularkan virus ini. Hewan peliharaan tidak bisa menularkan virus ini kepada kita,” tutur Angi.
Sedangkan Perwakilan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), dr. Hadri Pramono, MARS menghimbau masyarakat untuk menambah ventilasi/ sirkulasi udara. Ventilasi yang terbaik itu terdapat di Puskesmas.
Selain itu, hendaknya masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan cuci tangan sebelum memegang makanan, memakan makanan yang sehat dan yang sudah dimasak matang, ujarnya.
Sementara pihak KKP Bandung yang merupakan penjaga pintu Jawa Barat dari masuknya penyakit, melalui Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Pelabuhan Kelas II Bandung.
dr. Medi Nursasih menyebutkan, pihaknya telah melakukan upaya cegah tangkal dengan memasang Thermo Scanner di pintu-pintu masuk Bandara. Seperti di Bandara Husein Sastra Negara, dan Bandara Internasional Jawa Barat(BIJB) Kertajati Majalengka Jawa Barat.
“Selain di bandara kita juga melakukan pengecekan di beberapa pelabuhan (Laut) seperti, Pelabuhan Cirebon, Pelabuhanratu Sukabumi, Subang, Cianjur dan Pangandaran. Bahkan kita juga melakukan pemantauan dan pemeriksaan melalui Terminal-terminal bus (darat),” tandasnya.
KKP Bandung juga sudah menyiapkan ruangan khusus, Ambulans khusus termasuk Blangkar khusus di Bandara Husein dan BIJB Kertajati orang dari bandara ke Rumah sakit, tambah dr Medi Nursasih. @hermanto