BEDAnews, Bandung
Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Barat, berupaya mendorong para pengusah muslim baik UMKN maupun pengusaha besar untuk lebih aktif berperan dalam pemberdayaan masalah ekonomi dan kewirausahaan dalam membantu menyelesaikan persoalan masyarakat Indonesia.
”Upaya legalisasi, revitalisasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat terus kita prioritaskan, sebab persoalan globalisasi tidak bisa dilepaskan dari masalah ekonomi, pendidikan dan politik, yang ditopang oleh ilmu teknologi, demikian diungkapkan, ketua ICMI Orwil Jawa Barat, H. Mohamad Najib, Jumat (9/2) di Bandung.
Untuk bidang ekonom, lanjut Najib, salah satunya kita dorong mereka (pengusaha-Red) agar terlibat langsung sebagai pemeran utama, katanya.
Najib menyatakan bahwa masalah ekonomi, pendidkan dan politik merupakan tiga pilar penting yang harus di sikapi serius, dan masalah ekonomi menjadi salah agenda prioritas ICMI Jabar dari 14 program pririoritas kedepan, terutama bagaimana ICMI berupaya memposisikan para pengusaha muslim bisa menjawab tantangan global, berperan aktif sebagai subyek bukan obyek.
”Pengusaha muslim harus terlibat aktif bagian dari solusi memecahkan persoalan ekonomi dan kesejahteraan umat, bukan sebagai penonton ditengah derasnya pengaruh globalisasi,“ kata Najib.
Duakuinya kondisi sekarang, pengusaha muslim masih dimarginalkan, dan masih mengikuti dominasi global yang berhaluan ekonomi kapitalis dan sekuler. Namun meski begitu, dengan modal dan peningkatan SDM yang handal dan berkualiatas, ICMI pun berusaha mendorong terciptanya iklim bisnis yang kondusif kompetitif dan berkeadilan untuk membebaskan umat dan masyarakat Indonesia dari keterbatasasn akses permodalan dan pasar, serta tingginya biaya modal.
Najib berharap, salah satu program bidang ekonomi yaitu program mencetak 1000 pengusaha UMKM dan pengusaha besar dikalangan ICMI dan umat Islam lainnya segera terwujud. (Hargrib)