“Jadi sejak zaman SBY sampai 2019 kita hanya tumbuh 5 persen, menurut ekonom ini parah. Potensi Indonesia seharusnya 8 persen,” katanya.
Selain itu, kata Rokhmin, jurang kesenjangan di Indonesia begitu lebar antara si kaya dan miskin dan membuat negara menjadi terburuk ketiga.
“Ini kesenjangan Indonesia dalam kaya dan miskin terburuk ketiga di dunia. Di mana satu persen orang terkayanya menguasai 46 persen kekayaan negara. Dan ini yang brutal bahwa kekayaan empat orang itu sama dengan 46 persen penduduk, kemudian 0,2 persen penduduk Indonesia yang terkaya itu menguasai 66 persen dari total luas lahan di Indonesia,” kata dia. (Red).












