Pentingnya kolaborasi sinergis dan konsistensi komitmen dari semua pihak, di mana pemerintah pusat dan daerah memiliki peran kunci dalam pencapaian target nasional. Dukungan dan kontribusi daerah menjadi faktor penentu capaian nasional.
“Saat ini capaian akses Air Minun layak sudah diatas 90%, tapi untuk akses air minum berbasis perpipaan baru 19,5% (red-dari target 30% di tahun 2024). Kita masih jauh tertinggal dengan negara lain bahkan dengan negara tetangga di Asean,” jelas Restuardy.
“Kita perlu dorong strategi percepatan penyediaan air minum dan pengelolaan limbah domestik mencakup optimalisasi dana transfer umum, implementasi Inpres dari pemerintah pusat, dan kegiatan di tingkat daerah seperti perluasan SPAM, penyediaan air baku, dukungan teknis, dan peningkatan kinerja BUMD Air Minum,” lanjut Restuardy.