Literasi bukan hanya sekedar suka baca tapi juga benteng pertahanan terhadap perang di masa depan melalui perang informasi.
“Mari kita bangkitkan literasi di semua lini, dan jangan lupa dunia kini berubah sudah terevolusi oleh digital dan kita harus menyesuaikan,” Ujar Ridwan Kamil.
Lebih jauh disebutkannya. Agar minat membaca di Jabar semakin meningkat, Emil pun berharap segala sesuatu berkaitan dengan literasi disebut dengan gerakan. Ia mengimbau kepada pegiat, duta, maupun pemerhati literasi untuk merubah kata proyek atau program literasi dengan dengan kata gerakan agar masyaraka yang mendengar dan tergerak hatinya pun bisa ikut terlibat.
“Urusan literasi harus kita sebut dengan gerakan bukan proyek atau program. Contohnya ibu-ibu penjual gorengan di Kuningan, dia bukan pemerintah tapi tahu manfaat membaca ini, maka akhirnya menyisikan untuk menyumbang buku disitulah yang disebut gerakan,” tuturnya. @hermanto