Lina (bukan nama sebenarnya) terkejut ketika mendapati dirinya menjadi pembicaraan banyak orang di wilayahnya karena diduga melakukan hal yang tak terpuji kepada keluarga lain. Ia kemudian mendapati fitnah ini terjadi karena, tanpa sepengetahuannya, seseorang menggunakan foto dan namanya di media sosial. Akibatnya, Lina menjadi bahan ejekan di sebuah grup komunitas di media sosial.
“Karena masalah ini, saya merasa malu dan depresi. Saat saya memberitahu keluarga, yang juga merasa malu setelah mendengar cerita tersebut, ayah menjadi marah. Kami mempertimbangkan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi pada saat itu. Namun karena akun tersebut adalah akun palsu, ia sulit dilacak. Kasus tersebut ditutup tanpa penyelesaian lebih lanjut,” papar Lina.